A Little Introducing

Malang, Jawa Timur, Indonesia
Birth name Ilham Rianto. Im just an ordinary guy with some ordinary writings who one day will be a movie director.

Jumat, 30 Juni 2017

Why I Chose Surabaya

This has been a question everyone keeps asking me every time they know that I am from Malang

Pertanyaan ini terutama “Kenapa gak kuliah di UB?”

Tanpa rasa sombong, saat ini ayahku adalah kepala upt dari SMA Brawijaya Smart School. Sekolah yang dinaungi oleh Universitas Brawijaya, jadi sebenarnya kalau aku mau di kuliah di UB, itu bukan hal yang susah. Apalagi aku sendiri adalah kini alumni dari SMA Brawijaya Smart School.

Pada Intinya Akreditasi Ilmu Komunikasi UPN ‘Veteran’ Surabaya adalah A dan UB masih B. Temen-temenku banyak yang pilih pilihan pertama UB kedua UPN, masuknya UPN. Sebesar itukah nama Brawijaya?

Oke jadi alasan pertama aku memilih Surabaya adalah…

To fulfil my dreams

Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia, aku melihat peluang dimana untuk mencapai dunia entertainment lebih mudah untuk diraih daripada di Malang. Aku berkali-kali mencari casting untuk acara tv lah atau film lah, iya aku sangat tertarik untuk jadi aktor.

Aku bahkan gapeduli kalau gak dibayar “asal diberi makan dan uang transpor” yang penting aku bisa nongol di tv, sebagai proses, belum sebagai hasil. Hasil adalah saat aku majang di film layar lebar Hollywood itu baru hasil.

Aku punya kenalan yang dia baru belajar acting dan merasa udah sangat pro dalam hal tersebut dan dia adalah tipe orang money oriented, fuck this guy man.

Bagiku
Akting must never be about how much money will get, but working is to get as much money as you can.

Maksudku begini, kalau kamu cuma dalam level ‘casting’ ya jangan melihat berapa uang yang akan diberikan kepadamu atau bahkan jangan mikirkan tentang uang ndol gondol. Kalau memang itu adalah pekerjaan mu sebagai aktor, ya uang adalah hal yang dipikirkan terlebih dahulu karena ini mencakup hidup dan mati.

So, karena aku adalah orang yang ikut teater sejak smp (5 tahun), aku merasa orang ini hina sebagai aktor, jijik lihatnya.

Oiya akupun sempat berpikir untuk melanjutkan teater ku dengan gabung di teater crystal (teater UPN), tetapi aku lelah untuk mulai bangun kembali. Dengan kondisi teater crystal yang hamper mati, aku lelah dari SMP aku bersama teman-teman harus membangun nama dengan memberikan prestasi agar diakui sebagai ekskul, SMA juga karena sekolahku adalah sekolah yang baru, teater nya ya baru, masa ini universitas harus bangun lagi, ya capek pakkk.

Tak hanya itu, karena aku lebih focus pada dunia entertainment, aku lebih memilih film daripada teater, memang cita-citaku adalah untuk menjadi sutradara Hollywood. Anjayy mungkin hal yang tidak akan pernah terwujud, tetapi cita-cita ya setinggi tinggi nya bukan?

Jadi karena tabrakan jadwal dengan kegiatan komunitas film di UPN, ya aku lebih memilih komunitas film ini.

Kinne Komunikasi UPN namanya, kalau kalian adalah salah satu dari anggota komunitas film manapun di jawa, kalau gak kenal sama Kinne Komunikasi UPN, anda orang yang rugi.

Aku berpikir di kota pahlawan ini aku bisa menemukan jalan menuju mimpi-mimpiku.

Kalau kamu suka sesuatu, jangan lakukan sesuatu itu untuk uang, tetapi untuk hati kalian.

Pressure

Nah ini salah satu alasan terbesar mengapa aku memilih untuk merantau ke Surabaya.
Aku merasa bahwa Malang is not my hometown anymore, dimana your hometown is where your heart lives in it dan aku merasa bahwa aku lebih mencintai kota Surabaya tercinta ini.

Theres no one to return to in Malang except my family.

Jadi kenapa dengan tekanan?

Cerita panjang singkat

“Semua orang pasti suatu saat akan tau jadi daripada bertanya-tanya suatu saat nanti, aku akan katakan bahwa orangtuaku sudah pisah. “
Ayahku adalah seorang tipe pemimpin dan sangat alim tetapi kalau kalian tau kisahnya boruto, ya seperti itu hidupku, gak separah aja (kan itu anime khayalan ya)

Pada intinya aku gak heran kalau karyawan-karyawannya ayahku ataupun teman kerja ayahku menghormati ayahku dengan posisi yang dimilikinya, but I don’t give a fuck!

As I see it, Respect then Job then Money then family. For me family must be first man, you cant leave your family just because you want respect from a lot of people. Iya keluarga seharusnya menjadi prioritas utama tetapi padanya tidak.

Pasti semua orang yang ayahnya seperti ini akan merasa sakit hati jika kasih sayang yang dicarinya. Ada tuh orang gapeduli ayahnya peduli sama dia apa enggak yang penting dikasih uang. Fuck that!

Sebuah kisah pendek saja

Suatu hari ayahku mendapati sebuah penyakit yang membuatnya tidak dapat makan (Makanan masuk tetapi tidak bisa melewati lambung) bernama achalasia. Ya kawan silahkan dicari sendiri itu penyakitnya seperti apa dan akibatnya apa. Jadi jangan heran kalau melihat ayahku kurus. Ya karena didiagnosa achalasia, ayahku harus dioperasi. Disaat ayahku operasi, diantara kakak-kakak dan adik-adikku, hanya akulah yang berinisiatif untuk tidak sekolah hanya untuk menemani ayahku operasi walaupun kerjanya hanya menunggu. Saat ayahku keluar dari kamar operasi ayahku dalam keadaan tertidur aku membacakannya Surat Yasin didekatnya. Itulah betapa sayangnya aku kepada ayahku sampai rasa sayang itu dihilangkan oleh ayahku sendiri.

Seiring berjalannya waktu, aku merasa bahwa ayahku paling membenci diriku diantara saudara-saudaraku, kenapa? Karena aku adalah orang sosial dan bukan orang Teknik. Mungkin ia merasa bahwa diriku lemah dan sebagai macamnya aku gatau pemikirannya. Sering kali aku yang dijadikan bahan untuk dimarahi untuk dinasehati didepan my siblings (capek juga ngomong saudara-saudaraku atau kakak adik, mending pake siblings ‘bahasa inggris’). Fuck I don’t care a bit about that kalau memang itu memberikan pengaruh ke siblings ku. Sampai suatu saat keluar sebuah kalimat dari mulutnya yang membuatku langsung menangis keras.

“Ilham itu gapernah peduli sama keadaan ayah”

Ya bayangkan aja, hanya aku yang peduli disaat ayahku sakit dan dikatakan seperti itu. Aku akan mengingat kalimat yang disampaikan oleh ayahku itu sampai matiku. Itu adalah kalimat yang paling menyakitkan diantara kalimat-kalimat menyakitkan lainnya (Jadi intinya banyak banget).

Aku juga gapernah didukung untuk menjadi orang “sosial” sebagai lelaki, dimana mungkin Ia merasa bahwa laki harus jadi orang Teknik. Dalam keluargaku, hanya aku yang berani menggunakan sepatu ayahku kalau ayahku menggunakan sandalku (kejadian tadi pagi sih ke masjid).

Ia tak pernah mendukungku dalam teater/film sampai aku memintanya untuk mendukungku dalam tangisanku. Dibutuhkan sebuah tangisan untuk dukungan seperti itu. Ya mungkin aku beruntung karena masih didukung pada akhirnya.

Saat ini ayahku dilanda oleh utang karena mungkin usaha perumahan yang tidak sesuai ekspektasi. Itu penyebab utama orang tua ku pisah. Ibuku menyuruh untuk tidak melakukan  tiba-tiba sudah dibelilah tanah untuk perumahan itu dan aku menjadi saksi untuk menuliskan perjanjian utang yang akan dibayarkan oleh ayahku. Andai saja aku menolak atau mengetahui bahwa ayahku tidak memiliki uang dengan utang ke bank mungkin mereka masih bersama.

Ya ini tekanan…

Fuck life, right?

Pasti diantara kalian ada yang mengalami hal yang lebih buruk dan tekanan atau sakit yang kurasakan tidak seberapa diantara kalian, tetapi pada akhirnya kalian tetap bertahan hidup kan?

I mean this is life!

Disinilah fungsinya agama. Fungsinya Tuhan itu ada, untuk selalu ada untuk kalian! Apapun masalahnya antara kalian memilih kembali ke Tuhan atau kalian mencari jalan lain untuk membantu kalian. Ya ini lah pilihan kalian pada akhirnya.

Tetapi di balik semua itu, aku bisa menjadi orang yang paham agama dan berbagai ilmu lainnya ya karena ayahku. Memang dalam keilmuan ayahku adalah orang yang hebat. Kini ayahku mulai berubah tidak seperti dulu lagi, mungkin karena semua masalah yang lebih berat dihadapinya sekarang.

Yaudahlah sementara itu aja nanti kalau keinget lagi alasan kenapa aku milih Surabaya bakal kutuliskan, kulanjutkan, sementara emosiku berhenti sampai disini.


Okey, Wassalamualaikumsalam.

Rabu, 01 Februari 2017

Infus pertama

Sampai sekarang akupun tak tau apa yang telah aku makan sehingga menyebabkan  semua itu terjadi

Masih teringat betapa susahnya aku berusaha menggerakkan kedua tanganku, kedua kakiku bahkan membuka kelopak mataku. Menangis tanpa sadar, suara terdengar berhamburan, tak ada yang kurasakan dari tubuhku.
Apakah yang terjadi padaku dalam pikiranku... Seumur hidup tak pernah ku alami demikian.

Takut dahaga lapar semua bercampur aduk dalam diriku. Tak ada yang dapat kulakukan. Hanya menjadi beban bagi mereka yang menyaksikanku. Menjadi beban menghabiskan waktu mereka untuk membantuku, sedangkan pembalasanku hanya kusampaikan melalui kata terima kasih. Aku merasa payah dan tak berguna. Apa yang telah kulakukan kepada mereka tidak sedikitpun kebaikan yang kuberikan. Biaya waktu dan harta habis karena diriku yang begitu bodoh memakan sesuatu yang seharusnya berada dalam tanah bukan dalam pencernaanku.

Mungkin ini hanya sebuah cobaan dari Allah SWT untuk membersihkan dosa-dosa yang telah kulakukan selama ini...

Rabu, 25 Januari 2017

Birthdays

The reason im writing this is because i cant sleep and i keep on forgetting dates,
I mean I remember birthday's like if you ask me who's birthday is it today ill have a think and remember
Because sometimes so many times i plan myself the day before or days before, that i'll wake up at midnight to say Happy Birthday
To special people really
I am writing this too because i just forgot what day it was yesterday and i feel like shit
I mean we are just friends but i feel shit because we're not just friends
We moved on also to our lives
But you cant move the past that was once special
I get shit from so many people and the only person who stayed with me was her
Helped me through a lot of shitness
That's something i appreciate so much from her
Im a person who never forgets people who helped me in life and she is one of them
I even have a list i still remember who i will help first once i get successful
Im sorry guys im forgetful, but clearly i dont forget peoples birthday, if i know your birthday once then i'll know and will answer when is your birthday...
Okay that's it from me...
Bye