Jumat, 27 Maret 2020
Tak terasa
sudah begitu lama aku benar-benar menulis kembali
Belakangan ini
aku emang mulai menulis kembali, tapi menulis karena ingin membuat sebuah konten
video, semua konten video saya adalah hasil tulisan yang saya visualkan melalui
omongan semacam vlog ataupun hanya sekedar visual cinematic.
Kali ini
saya akan menulis, sebuah pengalaman yang ternyata sudah lama sekali aku
mengharapkannya.
Kasmaran
Kapansih
kalian terakhir kali kasmaran?
Kasmaran
itu apasih? Menurut KBBI itu Jatuh Cinta.
Proses
untuk jatuh cinta itu bisa mulai dari pandangan mata, kagum, atau hal-hal kecil
lainnya yang dalam first impression membuat kita jadi tertarik kepada
seseorang.
First
Impression ku ke dia hanyalah sebatas rasa kagum. Tak memilih untuk melakukan
tindakan apapun karena saya sudah ada yang punya saat itu.
Tapi kali
ini saya memulai kembali. Sebenarnya pasca sakit hati dan rasa sepi yang
dirasakan akibat menghilangnya orang yang dulu adalah sangat dekat hingga mengenalku sampai dalam, membuat ku ingin mencari sebuah pengalihan.
A Distraction.
Kadang
orang dalam kondisi seperti ini akan mencari pelarian. Mungkin kamu bisa bilang
bahwa aku sedang mencari pelarian, tetapi yang pasti kalau nanti terbentuk lah
sebuah hubungan maka aku akan serius, sudah bukan lagi saatnya main-main. Aku
capek, capek dengan pola yang sama, bahkan aku sempat berpikir untuk “Taaruf”
an aja sebagaimana seharusnya sebagai umat Islam. Tetapi Jaman udah beda,
jikalau dulu komunikasi antar manusia secara langsung adalah keharusan untuk
bertahan hidup, kini ada genggam telefon yang menjadi solusi untuk komunikasi.
Karena merasa tidak adanya kewajiban dalam berinteraksi sesama manusia di setiap
kondisi, maka saya memilih untuk berkomunikasi melalui media social berdasarakan
circle saya sendiri untuk menghilangkan rasa sepi.
Circle pertemanan
saya walaupun saya yakin bisa diajak bicara Panjang lebar, kadang aku berpikir am
I someone my friend wants to hear? Aku se Insecure itu sama diriku
sendiri terkait pertemanan.
I don’t
know why.
Aku lalu
mengingat kembali orang yang pernah aku kagumi, wanita yang pandai bernyanyi sembari
memetik gitar dengan senyuman yang ia bawa bersama teman-temannya.
So what
triggered me?
Her Ex
Ya, anehnya
ternyata dia sudah lama putus dan aku gak sadar akan hal itu. Lalu ternyata ia
pernah bersama temanku yang juga tak lama berlalu.
Tentu ia
bercerita bahwa ia sakit hati dan terdapat trauma didalamnya.
This is going
to sound ClichĂ© but I don’t want to make her feel that trauma again.
I don’t
know If I can though
Pada
akhirnya kita semua adalah manusia, setidaknya selama pengalaman hidupku aku
terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
I try to
position myself on not hating anyone, in any condition.
Apa yang
lucu adalah I never followed her Instagram, twitter, or any social media
about her.
Well
kupikir dia dulu sudah nge follow aku duluan, ternyata tebar pesona ku tidak
berhasil saat pertama bertemu. ANJAY
Orang-orang
selalu berkata seperti itu “Kamu ngapain sih tebar pesona”. Sebuah omongan yang
selalu kuhiraukan, atleast im living my life yo!
Stop
commenting other people’s life and live on!
Aku baru
sekali keluar sama dia, itupun hanya di sebuah café dan ternyata aku jadi
semakin tertarik sama dia hingga kini taka da sehari tanpa berhubungan melalui Whatsapp
atau Line.
Lucu,
karena terakhir kali aku seperti ini SMP kali ya.
Gimana
maksudnya?
Ya, ini
semua karena corona, akhirnya kita tidak bisa berjumpa kembali, kupikir aku
gaakan bisa, ternyata seru juga ya. Biasanya kalau mau deket sama seseorang,
intensitas ketemu akan lebih meningkat, tapi kali ini hanya sekali dan tetap
harus menunggu sampai sebulan mungkin dua bulan kedepan untuk berjumpa.
AH KANGEN
Aku mudah
baper ya?
Lelaki
apaan baperan, *Toxic Masculinity*
Tapi semoga
aku belum difase cinta atau sayang, karena aku takut, sama halnya dengan dia.
I don’t
want to go through that trauma again.
Tapi
sekarang aku seneng banget, ternyata banyak hal kita setujui, dan terdapat
beberapa kesamaan
and somehow, she keeps on impressing me.
Apa lagi
saat dia mengirim sebuah foto yang membuatku jungkar balik bahagia.
ANJAY
Cuma
menurutku ada beberapa hal yang harus diomongin lewat telpon atau ketemu langsung
untuk menentukan kita ini bener-bener cocok apa karena sekarang dalam zona
nyaman aja? Sayangnya telponan sama dia itu gak semudah itu fergusooo.
Sudah di
titik itu aja ya?
Apaan sih
lo semua, terima kasih loya udah mau dengerin curhatan gua, saya, aku, ya
mungkin itu aja yang bisa aku sampaikan, demikian, mohon maaf jika ada salah
kata dalam perkataan perbuatan saya yang menyakiti anda.
I am
human and you are too, so fuck yourself up and learn.
I hope this
ends well.
Thank you
Kar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar