A Little Introducing

Malang, Jawa Timur, Indonesia
Birth name Ilham Rianto. Im just an ordinary guy with some ordinary writings who one day will be a movie director.

Jumat, 27 Maret 2020

Curhatan Malam Hari, Sebuah Kebahagian


Tak terasa sudah begitu lama aku benar-benar menulis kembali

Belakangan ini aku emang mulai menulis kembali, tapi menulis karena ingin membuat sebuah konten video, semua konten video saya adalah hasil tulisan yang saya visualkan melalui omongan semacam vlog ataupun hanya sekedar visual cinematic.

Kali ini saya akan menulis, sebuah pengalaman yang ternyata sudah lama sekali aku mengharapkannya.

Kasmaran

Kapansih kalian terakhir kali kasmaran?

Kasmaran itu apasih? Menurut KBBI itu Jatuh Cinta.

Proses untuk jatuh cinta itu bisa mulai dari pandangan mata, kagum, atau hal-hal kecil lainnya yang dalam first impression membuat kita jadi tertarik kepada seseorang.

First Impression ku ke dia hanyalah sebatas rasa kagum. Tak memilih untuk melakukan tindakan apapun karena saya sudah ada yang punya saat itu.

Tapi kali ini saya memulai kembali. Sebenarnya pasca sakit hati dan rasa sepi yang dirasakan akibat menghilangnya orang yang dulu adalah sangat dekat hingga mengenalku sampai dalam, membuat ku ingin mencari sebuah pengalihan.

A Distraction.

Kadang orang dalam kondisi seperti ini akan mencari pelarian. Mungkin kamu bisa bilang bahwa aku sedang mencari pelarian, tetapi yang pasti kalau nanti terbentuk lah sebuah hubungan maka aku akan serius, sudah bukan lagi saatnya main-main. Aku capek, capek dengan pola yang sama, bahkan aku sempat berpikir untuk “Taaruf” an aja sebagaimana seharusnya sebagai umat Islam. Tetapi Jaman udah beda, jikalau dulu komunikasi antar manusia secara langsung adalah keharusan untuk bertahan hidup, kini ada genggam telefon yang menjadi solusi untuk komunikasi. Karena merasa tidak adanya kewajiban dalam berinteraksi sesama manusia di setiap kondisi, maka saya memilih untuk berkomunikasi melalui media social berdasarakan circle saya sendiri untuk menghilangkan rasa sepi.

Circle pertemanan saya walaupun saya yakin bisa diajak bicara Panjang lebar, kadang aku berpikir am I someone my friend wants to hear? Aku se Insecure itu sama diriku sendiri terkait pertemanan.

I don’t know why.

Aku lalu mengingat kembali orang yang pernah aku kagumi, wanita yang pandai bernyanyi sembari memetik gitar dengan senyuman yang ia bawa bersama teman-temannya.

So what triggered me?

Her Ex

Ya, anehnya ternyata dia sudah lama putus dan aku gak sadar akan hal itu. Lalu ternyata ia pernah bersama temanku yang juga tak lama berlalu.

Tentu ia bercerita bahwa ia sakit hati dan terdapat trauma didalamnya.

This is going to sound ClichĂ© but I don’t want to make her feel that trauma again.

I don’t know If I can though

Pada akhirnya kita semua adalah manusia, setidaknya selama pengalaman hidupku aku terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

I try to position myself on not hating anyone, in any condition.

Apa yang lucu adalah I never followed her Instagram, twitter, or any social media about her.
Well kupikir dia dulu sudah nge follow aku duluan, ternyata tebar pesona ku tidak berhasil saat pertama bertemu. ANJAY

Orang-orang selalu berkata seperti itu “Kamu ngapain sih tebar pesona”. Sebuah omongan yang selalu kuhiraukan, atleast im living my life yo!

Stop commenting other people’s life and live on!

Aku baru sekali keluar sama dia, itupun hanya di sebuah café dan ternyata aku jadi semakin tertarik sama dia hingga kini taka da sehari tanpa berhubungan melalui Whatsapp atau Line.
Lucu, karena terakhir kali aku seperti ini SMP kali ya.

Gimana maksudnya?

Ya, ini semua karena corona, akhirnya kita tidak bisa berjumpa kembali, kupikir aku gaakan bisa, ternyata seru juga ya. Biasanya kalau mau deket sama seseorang, intensitas ketemu akan lebih meningkat, tapi kali ini hanya sekali dan tetap harus menunggu sampai sebulan mungkin dua bulan kedepan untuk berjumpa.

AH KANGEN

Aku mudah baper ya?
Lelaki apaan baperan, *Toxic Masculinity*

Tapi semoga aku belum difase cinta atau sayang, karena aku takut, sama halnya dengan dia.

I don’t want to go through that trauma again.

Tapi sekarang aku seneng banget, ternyata banyak hal kita setujui, dan terdapat beberapa kesamaan 
and somehow, she keeps on impressing me.

Apa lagi saat dia mengirim sebuah foto yang membuatku jungkar balik bahagia.
ANJAY

Cuma menurutku ada beberapa hal yang harus diomongin lewat telpon atau ketemu langsung untuk menentukan kita ini bener-bener cocok apa karena sekarang dalam zona nyaman aja? Sayangnya telponan sama dia itu gak semudah itu fergusooo.

Sudah di titik itu aja ya?

Apaan sih lo semua, terima kasih loya udah mau dengerin curhatan gua, saya, aku, ya mungkin itu aja yang bisa aku sampaikan, demikian, mohon maaf jika ada salah kata dalam perkataan perbuatan saya yang menyakiti anda.

I am human and you are too, so fuck yourself up and learn.
I hope this ends well.
Thank you Kar.

0 komentar:

Posting Komentar