Minggu, 05 April 2020
INI MERUPAKAN REPOST DARI TWITTER THREAD SAYA SENDIRI (@Mojitampan) jadi kalau kurang rapih maafkan.
Why the Oscar best picture nominees movies deserve it.
THREAD ini akan menjelaskan apa yang aku suka secara personal dan kenapa film2 best picture ini layak untuk mendapatkannya, aku akan mengurutkan yang dari yang terbaik secara personal.
1.Jojo Rabbit: Film ini adalah yg paling aku suka, bias di sini adalah aku suka film yg karakter utamanya adalah anak kecil, nge direct anak kecil itu susah gak kayak orang dewasa yang mudah paham. Film ini menjelaskan bagaimana propaganda pendidikan itu penting dan bisa sangat

membahayakan bagi anak kecil, mereka belum tau mana yang benar dan salah jadi apa yang diajarkan kepada mereka pada pendidikan formal itu secara tidak langsung akan membentuk imajinasi terkait apa yang mereka pelajari. Pendidikan yang paling baik adalah dari orang tua, dan itulah peran orang tua harus cerdas dalam memilih pendidikan yang sesuai dengan ideologi yg dianut orang tua itu sendiri. di film ini posisinya tidak mungkin, dengan situasi orang yang menolak ideologi fasisme tersebut akan dieksekusi. Tapi apa yang aku paling suka dari film ini adalah
CUTENESS OVERLOAD, bagaimana si anak ini sampai mengimajinasikan hitler sebagai idola, terus nulis surat untuk ceweknya yg mana butuh usaha sampai ke perpus segala, sampai akhirnya dia ngerasa bahwa cewek yahudi ini adalah pacarnya, anak umur 10 tahun yg awalnya mikir cinta itu menjijikan. MY FAVORITE SCENE adalah kalo kalian inget ibunya bilang kalau jatuh cinta itu seperti adanya kupu-kupu dalam perut, terus setelah dia membantu si cewek melakukan hal-hal yang dia inginkan, ada adegan dimana ditunjukkan secara visual kupu-kupu berterbangan di perutnya
2. LITTLE WOMEN: Film Lady bird dari Greta Gerwig adalah film kesukaanku pada tahun 2017, Character Build Up dari film itu bagus banget sama halnya dengan film ini. Alur film ini maju mundur, tapi mudah dipahami dengan wardrobe yang digunakan, art nya bener-bener dapet sih

film ini melawan status quo dimana wanita itu tidak mungkin bisa kaya kalau gak nikah sama orang kaya, atau gak nikah tapi jadi artis terus apa satunya lupa. Dialog yang digunakan juga bagus banget, salah satu dialog yg masuk banget adalah pernikahan adalah sebuah proposal pada jaman itu wanita bener-bener dikotakan berdasarkan apa yang dikatakan oleh kaum lelaki, jaman-jaman patriarchy at it's finest. Tokoh utama mencoba melawan itu semua dengan apa yang dia lakukan, sprti tidak ingin menikah dsbg. Dia sampai menolak orang yang tulus mencintainya alasannya ia menolak karena ia tau ia tidak bisa mencintai sebagaimana cowoknya menginginkannya. Pesan yang aku dapet disini sebagai cowok itu, kalau kamu ditolak oleh wanita, then she doesn't deserve you! You deserve better! Dan itu yang didapatkan oleh tokoh cowoknya, wanita yg sesuai dengan pribadinya dan tulus mencintainya. Bukan aku gak suka sama pilihan yg diambil sama Jo(tokoh utama), menurutku pilihannya benar, cuma emang gitu aja sebagai cowok kamu jangan terlalu mengejar wanita yg menolak kamu. Ok Ilham ntar kalo km ditolak, u know what to do
3. Parasite: Secara objektif memang film ini layak menang. Memang yang terbaik diantara yg lain, ya kalian semua tau kan gimana film ini berjalan, yang membahas tentang kelas sosial dan kesenjangan yang sangat berbeda divisualkan secara bersamaan

Film ini nyaris sempurna, dari storytellingnya, character build upnya, scoring nya, dialognya, cinematografinya, gradingnya, wah emang bener-bener deh. Aku juga suka banget film yang membahas tentang kelas sosial, sebagai orang yang merasakan kesenjangan duniawi ini. Adegan yang aku paling suka adalah saat keluarga ini mencari cara untuk menjebak si pembantu biar di pecat. Wih keren banget cara film ini membawa suasananya, terutama scoring yang digunakan pas membawa perasaan penonton hingga klimaks adegan ini.
4. Ford v Ferarri: Inget sama film ini aja udah seneng, ini film bener-bener tentang passion. As a passionate person aku senang bagaimana tokoh utama ini mencintai apa yang dia lakukan hingga paham dengan segala aspek yang ada. Apalagi didasarkan pada true story sehingga kita

bisa sadar betapa pentingnya untuk menjadi pribadi yang passionate. Film ini menang oscar di sound editing, aku kurang paham sih tentang ini tapi yang pasti film ini sukses membawa aku tegang di setiap scene balapan dan konflik yang ada pada film ini. Tentu hal itu bisa terjadi dengan sound design yang digunakan. Menang sound editing mungkin karena bagaimana kita seolah-olah dibawa ke dalam kenyataan saat itu (yes segitu pentingnya audio). Pesan yang aku dapat adalah be passionate, do what you love, as long as it's good, fuck the haters! Adegan yang paling aku suka ya tentunya adalah klimaks nya bagaimana ia rela untuk menurunkan egonya demi kepentingan orang-orang yang telah mengangkat dia menjadi sosok yang dipercaya oleh orang banyak, toh di turnamen selanjutnya ia menang berturut2.
5.1917: Sebagai seorang yg berprofesi sebagai videografer, ya jelas film ini layak mendapatkan award best cinematography, banyak sekali pengambilan gambar yang buat kita mikir wah itu ngambil nya gimana susahnya, berapa kali rehearsal sebelum pengambilan gambar dsbg. Yang tak

kalah juga tentu adalah atmosfir yang dibangun, bener-bener dibuat kayak kondisi perang, ketegangan akan perperangan yang terjadi, walaupun masih bagusan dunkirk dalam sound design tapi kedua film ini sama-sama masterpiece nya lah. Pesan yang aku dapat adalah do your duty well like a soldier! Kadangkala emang kita sebagai orang menyepelekan amanah, tapi selayaknya prajurit amanah harus bisa kita pertahankan dan kita jaga. FAVORITE SCENE adalah adegan perpindahan karakter utama, aku kira tokoh utama nya adalah yg mati ternyata bukan dan saat perpindahan karakter utama ini yang bikin aku gak habis pikir, sepinter ini ya orang yang nulis script. Tapi paling suka juga adegan malam hari itu bener-bener cinematografi masterpiece sih, dengan lighting yang hanya mengandalkan flare dan api gila emang
6.Marriage Story: Wah broken home gini relate dah sama diri sendiri. Hal yang paling menonjol di sini adalah perbedaan character build up yang dialami dari kedua tokoh utama. Performa yang luar biasa dari Adam Driver dan Scarlett Johanssen ini bener-bener membuat penonton ikutan

baper dengan emosi yang terbangun dan dialog yang digunakan. Mereka berdua adalah pribadi yang baik secara sosial, tetapi memang ada hal-hal yang kalau dilanjut akan menyakitkan pihak wanita nya(yg minta cerai). ANJIR disini relate banget dengan keluarga ku sendiri. Pesan yang aku dapat adalah Lurusin visi bersama sama calon istri nanti ya, kita sama-sama mau apa ke depannya harus ada persetujuan bersama, jangan egois sebagai cowok walaupun anda adalah Imam atau pemimpin dalam keluarga/pengambil keputusan
FAVORITE SCENE adalah saat tokoh utama cowok, Adam Driver nyanyi di kafe itu sampai dia nangis, wih itu dalem banget sih begitu juga dengan apa yang dia nyanyikan/sampaikan.
7. JOKER: Film DC paling ANJAY, it's gonna be a debate on who did better on Joker, Joaquin or Ledger. Tapi sama-sama keren gila mereka berdua. Film ini menonjolkan karakter build up dari Joker, bagaimana sebenarnya dia adalah orang baik yang tersakiti hingga jadi jahat

ya quotes yang kemarin sempet dipake jadi meme yak. Tapi jangan lupa pesannya, film ini juga bahas tentang kelas sosial yang berbeda, bagaimana orang yang dibawah tidak akan dipedulikan oleh publik apapun yang terjadi ke dia. Scoring dan Best Actor LAYAK untuk dimenangkan
Scoring nya gilak sih keren banget, bisa membangun suasana yang epik dengan musik yang dibawakan. Joaquin mampu jadi GILA sebagai Joker dengan Favorite scene pas dia nari di kamar mandi, katanya itu gak scripted jadi dia bener-bener inisiatif dansa sendiri.
8.Irishman: Film yang kalian harus sabar nontonnya aku sampai 3 tahap nonton ini karena ketiduran terus, drama banget, menggambarkan sisi lain dari mafia, tapi kalau kalian nonton sampai ending, wah dapat banget perasaannya. Perasaan hampa yang didapatkan

karena tokoh utama yang melakukan apapun yang dia tugaskan. Berusaha baik ke setiap orang walaupun ternyata di belakang ia sama halnya dengan orang-orang jahat, hanya saja ia tidak menunjukkan secara langsung. Hal ini pun berujung kepada keluarganya sendiri, kehidupannya yang berakhir kesepian, begitu juga ia yang mempertahankan sesuatu yang seharusnya udah gak ia pertahankan lagi, Jahat banget sih kalau dipikir, tapi ia melakukan itu karena kita tau latar belakangnya. FAVORITE SCENE saat dia bunuh Jimmy Hoffa dan anaknya tau tanpa ia perlu berkata apapun, hanya dengan tindakan yang tidak ia lakukan yang berujung pada kesimpulan yang dibangun oleh anaknya yang telah mengetahui bagaimana ayahnya bersikap saat terjadi hal-hal seperti ini. Keren sih
9.Once Upon a Time in Hollywood: Film ini juga berkisah tentang passion. Film drama dengan bumbu-bumbu action, acting dari Leonardi Di Caprio dan Brad Pritt yang luar biasa dan penyutradaraan yang khas dari Quarentine Tarantino. Tarantino salah satu sutradara kesukaan ku, tapi

ia kalah dengan sutradara yang nge direct semua film di atas. Mereka semua hebat lah pasti, dan semua filmnya keren banget, tapi untuk film ini walaupun sudah dikemas dengan sangat rapih dan keren, "What's at Stake" nya kurang menurutku. Proses Rick Dalton biar lebih naik pamor nya mampu divisualkan dengan baik. Pesan yang aku dapat dari film ini hampir sama dengan Ford v Ferrari. FAVORITE SCENE tentu saat dilakukan take di dalam Saloon itu keren banget di mana Leonardo lupa dialog trus take ulang dan sampai dia mendorong anak kecil itu anjirr
Oke itu aja urutannya dan ya ini aku urutin secara personal ya, dari film yang aku paling suka, semuanya bagus dan bisa dibilang masterpiece untuk masing-masing sutradara, bahkan dapat nominasi ini aja udah menunjukkan hal tersebut. Terima Kasih udah mau baca!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar